Selasa, 29 Januari 2013

System Ekonomi Islam

Bab I
Sejarah Sistem Ekonomi Islam
Dengan hancurnya komunisme dan sistem ekonomi sosialis pada awal tahun 90-an membuat sistem kapitalisme disanjung sebagai satu-satunya sistem ekonomi yang sahih. Tetapi ternyata, sistem ekonomi kapitalis membawa akibat negatif dan lebih buruk, karena banyak negara miskin bertambah miskin dan negara kaya yang jumlahnya relatif sedikit semakin kaya.



Dengan kata lain, kapitalis gagal meningkatkan harkat hidup orang banyak terutama di negara-negara berkembang. Bahkan menurut Joseph E. Stiglitz (2006) kegagalan ekonomi Amerika dekade 90-an karena keserakahan kapitalisme ini. Ketidakberhasilan secara penuh dari sistem-sistem ekonomi yang ada disebabkan karena masing-masing sistem ekonomi mempunyai kelemahan atau kekurangan yang lebih besar dibandingkan dengan kelebihan masing-masing. Kelemahan atau kekurangan dari masing-masing sistem ekonomi tersebut lebih menonjol ketimbangkelebihannya.

Karena kelemahannya atau kekurangannya lebih menonjol daripada kebaikan itulah yang menyebabkan muncul pemikiran baru tentang sistem ekonomi terutama dikalangan negara-negara muslim atau negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam yaitu sistem ekonomi syariah. Negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim mencoba untuk mewujudkan suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist, yaitu sistem ekonomi Syariah yang telah berhasil membawa umat muslim pada zaman Rasulullah meningkatkan perekonomian di Zazirah Arab. Dari pemikiran yang didasarkan pada Al-quran dan Hadist tersebut, saat ini sedang dikembangkan Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah di banyak negara Islam termasuk di Indonesia.

Ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah merupakan perwujudan dari paradigma Islam. Pengembangan ekonomi Syariah dan Sistem Ekonomi Syariah bukan untuk menyaingi sistem ekonomi kapitalis atau sistem ekonomi sosialis, tetapi lebih ditujukan untuk mencari suatu sistem ekonomi yang mempunyai kelebihan-kelebihan untuk menutupi kekurangan-kekurangan dari sistem ekonomi yang telah ada. Islam diturunkan ke muka bumi ini dimaksudkan untuk mengatur hidup manusia guna mewujudkan ketentraman hidup dan kebahagiaan umat di dunia dan di akhirat sebagai nilai ekonomi tertinggi. Umat di sini tidak semata-mata umat Muslim tetapi, seluruh umat yang ada di muka bumi. Ketentraman hidup tidak hanya sekedar dapat memenuhi kebutuhan hidup secara melimpah ruah di dunia, tetapi juga dapat memenuhi ketentraman jiwa sebagai bekal di akhirat nanti. Jadi harus ada keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan hidup di dunia dengan kebutuhan untuk akhirat.

Bab II
Definisi Ekonomi Islam
Sistem Ekonomi Islam atau syariah sekarang ini sedang banyak diperbincangkan di Indonesia. Banyak kalangan masyarakat yang mendesak agar Pemerintah Indonesia segera mengimplementasikan sistem Ekonomi Islam dalam sistem Perekonomian Indonesia seiring dengan hancurnya sistem Ekonomi Kapitalisme.Makalah ini akan membahas tentang apa sistem ekonomi islam.
    Muhammad Abdul Mannan
"Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam".
    M.M Metwally
"Ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari per4ilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat Islam yang mengikuti Al Quran,Hadits Nabi,Ijma dan Qiyas".
    Hasanuzzaman
"Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari anjuran dan aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber daya material sehingga tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan masyarakat".

Bab III
Lingkup Sistem Ekonomi Islam
Sistem ekonomi Islam merupakan bagian dari system Islam yang mengatur masalah-masalah ekonomi agar berjalan dalam aturan syariah Islam. Pengertian sistem ekonomi terletak pada aturan keseluruhan yang menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi bagi semua unit ekonomi yang ada dalam suatu masyarakat atas dasar- dasar tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Sistem ekonomi mencakup tiga komponen pokok yang harus dimiliki yaitu:
1.    Prinsip dasar nilai yang melandasi segala kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh setiap unit ekonomi.
2.    Adanya tujuan yang hendak dicapai
3.    Adanya patokan yang menyeluruh yang mengatur operasi unit yang ada.
Sistem ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar, yaitu sebagai berikut :
1.    Individu mempunyai kebebasan sepenuhnya untuk berpendapat atau membuat suatu keputusan yang dianggap perlu selama tidak menyimpang dari kerangka syariat Islam.
2.    Islam mengakui hak milik individu dalam masalah harta sepanjang tidak merugikan kepentingan masyarakat laus.
3.    Islam juga mengakui bahwa tiap individu pelaku ekonomi mempunyai perbedaan potenasi.
4.    Islam tidak mengarahkan pada suatu tatanan masyarakat yang menunujukan adanya kesamaan ekonomi, tetapi mendukung dan menggalakkan terwujudnya tatanan kesamaan sosial.
5.    Adanya jaminan sosial bagi tiap individu dalam masyarakat.
6.    Islam melarang praktik penimbunan kekayaan secara berlebihan yang dapat merusak tatanan perekonomian masyarakat.

Bab IV
Sumber Hukum Ekonomi Islam
    Model dal teori yang dikembangkan dalam ilmu ekonomi harus didasarkan pada sistem nilai tertentu yang memuat tentang hakikat manusia. Alqur’an adalah sumber utama pengetahuan sekaligus sumber hokum yang memberi inspirasi pengaturan segala aspek kehidupan, sebagaimana firman Allah:
  ••    
"(Al Quran) Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
    Dengan menggunakan al-Qur’an berarti manusia menjalani hidup dengan mengacu pada buku pedoman dari yang menciptakan manusia karena yang paling tahu tetang manusia.
Selain dari al-Qur’an, juga sunnah rasul yang menjadi sumber hokum ekonomi Islam. Ijam’ dan ijtaihad juga masuk dalam nya.

Bab V
Ruang Lingkup Ekonomi Islam
    Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari perilaku seorang muslim dalam suatu masyarakat Islam yang dibingkai dengan syariah Islam.
1.    Islam Sebagai Sistem Kehidupan
    Aktivitas dan perilaku ekonomi tidak terlepas dari karakter manusianya pola perilaku, bentuk aktivitas, dan pola kecenderungan terkait dengan pemahaman manusia terhadap makna kehidupan itu sendiri.

2.    Perbandingan Sistem Ekonomi
a.    System Ekonomi
    Sistem ekonomi yang dianut suatu Negara merupakan subsistem dari system yang lain dan masing-masing saling terkait. Karena itu subsistem ekonomi, terkait dengan subsistem politik, subsistem social. Subsistem hokum dan membentuk suprasistem kehidupan masyarakat dalam suatu Negara.
b.    Sistem Ekonomi Kapatalis
Kapitalisme sebagai sistem ekonomi muncul pada abad ke-16 yang didorong dengan munculnya industri sandang di inggris. Berikut cirri-ciri sistem ekonomi kapitalis.
1)    Kebebasan seseorang memiliki harta secara perorangan. Hak milik perorangan merupakan elemen penting kapitalisme.
2)    Persaingan bebas/free competition.
3)    Kebebasan penuh. Kapitalisme identik dengan kebebasan yang dianggap sebagai iklim yang paling sesuai dengan sendi kapitalisme.
4)    Mementingkan diri sendiri.
c.    Sistem Ekonomi Sosialis
Kutub lain dari sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi sosialis. Berikut ini cirri-cirinya:
1)    Kepelilikan harta dikuasai Negara
2)    Setiap individu memiliki kesamaan kesempatan dalam melakukan aktivitas ekonomi.
3)    Disiplin politik yang tegas dank eras
4)    Tiap warga Negara dipenuhi kebutuhan pokoknya.
d.    Sistem ekonomi Islam.
    Sistem ekonomi Islam yang dilandasi dan bersumber pada ketentuan al-Qur’an dan Sunnah, berisi tentang nilai persaudaraan, rasa cinta, penghargaan kepada waktu, dan kebersamaan. Adapun sistem ekonomi Islam meliputi antara lain :
1)    mengakui hak milik individu sepanjanng tidak meurgikan masyarakat.
2)    Individu mempunyai perbedaan yang dapat dikembangkan berdasarkan potensi masing-masing
3)    Adanya jaminan social dari Negara untuk masyarakat terutama dalam pemenuhan kebutuhan pokok manusia.
4)    Mencegah konsentrasi kekayaan pada sekelompok kecil orang yang memiliki kekuasaan lebih.
5)    melarang praktik penimbunan barang sehingga mengganggu distribusi dan stabilitas.
6)    Melarang praktek asosial.

Bab VI
Karakteristik Ekonomi Islam
Karakteristik ekonomi Islam :
1.    Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta;
2.    Ekonomi terikat dengan akidah, syari’ah (hukum), dan moral;
3.    Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan;
4.    Kebesan individu dijamin dalam Islam;
5.    Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian;
6.    Bimbigan konsumsi;
7.    Petunjuk investasi;
8.    Zakat;
9.    Larangan riba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar