Jumat, 04 Juli 2014

Pengertian Moral



Moral berasal dari kata  Mores yang berarti kebiasaan, adat istiadat. Sinonim dari kata tersebut adalah etik (Ethos, bahasa Yunani kuno yang berarti kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir),[1]  Akhlaq (bahasa Arab, jamak dari kata Khulq yang berarti tingkah laku atau  budi pekerti),[2] serta budi pekerti (bahasa Indonesia). Dagobert  D. Runer menjelaskan[3] bahwa istilah moral (Inggris) seringkali digunakan untuk merujuk pada aturan-aturan, tingkah laku, dan kebiasaan individu atau kelompok. Dengan demikian istilah moral atau akhlak dapat digunakan untuk menunjukkan arti tingkah laku manusia maupun aturan-aturan tentang tingkah laku manusia. M. Amin Abdullah misalnya, mengartikan moral sebagai aturan-aturan normatif yang berlaku dalam masyarakat tertentu.Lebih lanjut Amin Abdullah membedakan antara moral dan etika dimana moral merupakan tata nilai yang sudah jadi dan siap pakai sementara etika merupakan studi kritis terhadap moralitas, sehingga moral tidak lain adalah obyek material dari etika.[4]
Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan akhlak. Berbeda dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu kecerdasan, tinggi rendahnya intelegensia, kecerdikan dan kepandaian. Kata moral atau akhlak acap kali digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku baik atau buruk, sopan santun dan kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.[5]
Dalam The Advanced of learner’s Dictionary of Current English dijelaskan tentang pengertian moral dalam empat arti yang saling terkait dan berhubungan satu sama lain, yaitu:
a)      Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar salah (concerning principles of rigt and wrong)
b)      Baik dan Buruk (good and virtuous)
c)      Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah (able to understand the difference between rigt and wrong)
d)     Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik (teaching or illustrating good behaviour).[6]
Terlepas dari perbedaan kata yang digunakan baik moral, etika, akhlak, budi pekerti mempunyai penekanan yang sama, yaitu adanya kualitas-kualitas yang baik yang teraplikasi dalam perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari, baik sifat-sifat yang ada dalam dirinya maupun dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat. Walau mempunyai perbedaan,  namun moral, etika dan akhlaq dapat dianggap sama apabila sumber ataupun produk budaya yang digunakan sesuai.[7]  


[1] K. Bertens, Etika (Jakarta:Gramedia, 1994) hal.4
[2] Taufiq Rahman, Moralitas Pemimpin Dalam Perspektif Al-Qur’an, (Bandung: Pustaka Setia,1999) hal. 9
[3] Dagobert D. Runer ,Et.Al, Dictionary Of Philosophy , (New Jersey: Littlefield Adam & Co, 1971) hal. 202
[4]  M. Amin Abdullah, Antara Al- Ghazali Dan Kant: Filsatat Etika Islam, Penerj.. Hamzah (Bandung: Mizan, 2002) hal. 147
[5] Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos, 1999) cet. II hal. 135
[6]  AS Homby, EV Galerby Dan H. Wakel Field, The The Advanced Of Learner’s Dictionary Of Current English (London: Oxford University Press, 1973) hal. 634
[7] Muslim Nurdin, Moral Dan Kognisi Islam: Buku Teks Agama Untuk Perguruan Tinggi Umum ( Bandung: Alfabeta,1993) hal.209

Tidak ada komentar:

Posting Komentar